Aku mendadak menjadi warga sementara Yogyakarta dikarenakan di tahun 2012 lalu aku keterima di PWK UGM. Ga pernah kepikir untuk melanjutkan studi di sini karena ga ada relasi atau keluarga di luar dari Jawa barat dan banten tapi bersyukur bisa keterima di salah satu universitas tertua di Indonesia ini.
Sejak saat itu, pertama kalinya aku jauh dari keluarga dan teman-teman juga karena yang keterima disini hanya mungkin 16 orang dari smaku.
Mulai belajar untuk mengurus semuanya sendiri, layaknya orang dewasa. Dari berangkat ke kampus, nyuci baju, masak buat makan dan bekel, setrika, ngepel dan lain-lain. (karena dari dulu biasanya ada supir dan mba).
Disini, di kota ku yang baru, banyak aku kena teguran dan pelajaran hidup. Mulai dari teman-temanku yang sungguh beragam dari ujung indonesia bagian barat hingga timur kemudian dari dosen-dosenku yang ga pernah marah tapi kalo ngasih tugas ya bejibun terus organisasi dan komunitas yang aku ikutin. Sangat membuka mataku, hati dan telinga.
Dari semua yang telah kulalui (walau baru 2 tahun) aku udah punya keluarga baru disini, senang rasanya... Saling mengingatkan jika kita ada salah, saling menolong dan mensupport jika kita sedang dalam jatuh terkena musibah.
Keluarga kecilku, sahabat dan teman-temanku, tanpa kalian aku bukan siapa-siapa.....
Sunday, August 24, 2014
Subscribe to:
Posts (Atom)
My 10 top favourite of coffee shop
The coffee shop is one of my favorite places to visit for do my assignment, meet my friend, place for a meeting a project, wait for someone,...
-
Baduy adalah salah satu suku adat yang berada di desa kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, Indonesia. Suku ini terdiri dari 63 desa...
-
Mau bercerita sedikit tentang surveyku kemaren,Kecamatan Prambanan, khususnya Desa Kebundalem Kidul. Di studio 3 kali ini, aku dan tem...
-
5th Jogja International Heritage Walk adalah lomba berjalan kaki yang sudah ke-5 diselenggarakan di Indonesia, Yogyakarta. Kegiatan ini ada...