Wednesday, September 23, 2015

Reach your dream, my dear

Nadiya (kiri), Aku (kanan)

She is my everything for me. Her name is Nadiya P. Last week i got really really good news from her that she got opportunity to exchange in Ritsumeikan University, Japan for 1 semester! I felt so pround to her and also happy because one of her dreams became true!!!

Saat dia cerita tuh tubuhku merinding gemeteraaaan!!! Aku senengnya bukan main, teriak-teriak gajelas kayak kesurupan pas denger kabar tersebuuut!! (ga selebay itu sih tapi di pikiranku kerasanya kayak gitu hahha).

Dia adalah temen baik, ibu guru, ustadzah, ibu, sahabat pokoknya segalanya deh. Makannya pas dia mau pergi kadang aku juga nangis tiba-tiba gitu karena ya gada dia lagi di sekitarkuuu ...... Tapi diapun menjadi motivasi bagiku untuk nyusulin nadiya ke jepang, amiiiiin!! Ya main-main lah ya kesana pas kamu belum pulang haha amiin ya Allah!!

Semoga kamu disana baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Allah. Bahagia disana, sukses juga dan selalu menjadi teladan bagi geng ibu haji dan teman-teman semua. Dan pas balik makin lancar bahasa jepangnya dan makin gahule yaaa,, luph luph my dear <3 <3

Monday, September 21, 2015

Bungong PWK UGM - Euro Folk 2015

Hallo-Hallo!!

Aku mau cerita nih tentang pengalamanku mengikuti euro folk 2015 di Veliko Tarnovo, Bulgaria. 





Kami dari tim bungong aceh pwk ugm dengan anggota fina, ajeng, icha (aku), eva, mba hikmah, iga, metri, mba dyah, nisa, shabi, fitri dan rachil (manager) beserta 2 syeh dan pemusik yaitu bang rudi dan bang aul alhamdulillah berkesempatan memperkenalkan budaya Indonesia di benua eropa. Alhamdulillah juga kami mendapatkan Golden Medal dalam kategori folklore ensembles, song and dance group dan folk dance



Foto bersama Bapak Duta Besar Indonesia di Bulgaria beserta Istri dan juga Ketua Acara Mr. Nikolav


Diberikan Bingkisan kenang-kenangan dari ketua acara


Mendapatkan penghargaan golden medal pada kategori folk dance

Pada kompetisi tersebut, kami membawakan 2 tarian yaitu,

1. Ratoeh Pukat terdiri dari 2 tarian yaitu Ratoeh dan Pukat. Ratoeh adalah kumpulan tari duduk aceh yang terdiri dari saman dan likok pulo yang dikemas menjadi tarian baru. Tarian ini menceritakan kejadian yg akan dihadapi di kehidupan kedua. Tarian ini juga menceritakan petuah hidup tentang etika dan religius kepada manusia.
Sedangkan Pukat adalah tarian aceh menggunakan tali yang nantinya akan membentuk jala. Tarian ini menceritakan kisah kehidupan masyarakat pesisir sebelum menangkap ikan. Masyarakat membuat jala untuk menangkap ikan di bibir pantai dan kemudian jala tersebut di tarik bersama-sama untuk memanen ikan. 

2. Kreasi ranup+ilir-ilir+zapin melayu:
Ranup adalah tarian penyambut tamu dimana masyarakat Indonesia dalam memuliakan tamu adalah hal yg utama. Menyuguhkan sekapur sirih menandakan sebuah awalan untuk membuka pembicaraan. Pedas yang ada di dalam sirih mengajarkan harus berhati-hati dalam berkata-kata. Dan manis mengajarkan harus lemah lembut dalam berbicara.
Jawa tari ilir-ilir adalah tari kesenian masyarakat Jawa tentang nasehat untuk seorang anak tentang keramahtamahan dan agama.
Melayu tentang kebersamaan dan energik masyarakat melayu.


Saat kami menampilkan tarian tersebut, banyak warga masyarakat yang antusias untuk menonton kami. Bahkan tim lawan pun bersorak untuk kami. Ramai sekali suasana di saat kami tampil. Aku merindukan saat-saat itu (mulai meloow)


Oh ya bukan hanya menampilkan tarian, kami juga berpawai keliling kota dengan menggunakan baju adat. Kami menggunakan baju adat dari seluruh daerah di Indonesia (kecuali dari bagian timur indonesia karena menyewa kostumnya mahal hehe). 








Foto bersama-sama
Ingin sekali kami mengikuti semua rangkaian acara. Tapi karena kami masih mahasiswa maka tidak boleh lama-lama untuk meninggalkan bangku perkuliahan. Ya kalo kelamaan nanti bisa ketinggalan tugas, materi perkuliahan dan bahkan ujian, huuft sedih.

Perjuangan kami menuju Bulgaria tidak bisa dikatakan instan. Karena kita tau kan ke eropa dengan jumlah 14 orang itu membutuhkan uang yang banyak untuk akomodasi pesawat pp. (Biaya yang ditanggung adalah tiket pesawat). Hal yang kami lakukan adalah ngamen di mall atau street performance setiap hari Minggu ataupun hari-hari kosong kuliah (biasanya mulai dari jam 14.00 - 17.00) di JCM dan Mall Malioboro. Aku sangat berterimakasih sekali kepada bagian marketing dan event di mall tersebut yang sudah memberikan tempat, waktu dan peralatan sehingga membantu kami untuk menggalan dana. Serta kepada orang-orang yang tidak dapat kusebutkan satu per satu yang sudah membantu tim kami tanpa pamrih dan juga yang telah memberikan kami kesempatan untuk tampil di acara-Nya walaupun tujuan tidak tersampai hehe gapapa tetep seneng dan bangga (kiss and hug from me). Kemudian kami juga meng-apply ke sponsor dan alhamdulillah ada beberapa sponsor yang mau membantu kami. Dan terakhir bantuan dari orangtua dan perjuang orang tua yang membuat kami bisa berangkat dan membawakan kabar baik saat tiba di tanah air (lovelove). Ini cuplikan video diplomasi kami saat kami tampilkan di depan Bapak Menteri pariwisata Indonesia,




(Video di compress supaya masuk ke blog, jadi kualitasnya lebih rendah dari yang asli)

Tak hanya uang saja yang kami perjuangkan, tetapi juga latihan rutin untuk menambah kekompakan serta kefasihan-keluwesan tim, kami lakukan setiap hari dari pulang kuliah hingga pernah sampai jam 12 malam. Walaupun jam latihan kami padat, racil selalu mengingatkan untuk ada waktu luang untuk istirahat dan sharing-sharing bersama supaya tidak jenuh dan bosan. 


Beberapa kendala yang terjadi seperti mencocokan jadwal latihan rutin karena anggota tim memiliki  kesibukan masing-masing, adanya masalah intern, dateng telat, ditolak sponsor sana sini, dikejar-kejar dosen, dan masih banyaaaaaaak lagi. Banyak dari teman kami yang mengatakan bahwa kami tidak mungkin berangkat karena kenyataannya pada h-3 minggu kami masih kekurangan dana puluhan juta tapi kam selalu yakin kalo bungong bisa!! (jargon tim) dan juga kami memiliki komitmen untuk bisa berangkat bagaimanapun caranya (Minjem atau kerja rodi) dan selalu optimis serta berfikir positif kalo kami bisa berangkat. Alhamdulillah Allah maha mendengar segala doa dan permintaannya mahluknya dan kamipun diberi kesempatan untuk dapat berangkat. Terharu, merinding seneng bangeet dan semuanya berkumpul menjadi satu saat kami benar-benar bisa berangkat!!!!


Satu kalimat yang bisa kusimpulkan adalah "Segala kesuksesan tidak akan datang dengan sendirinya tanpa usaha dan doa"


Cukup ceritaku ya... sebenernya banyak cerita lucu selama disana tapi mungkin akan ku bahas dicerita selanjutnya ya, dadah selamat malam!!

Friday, September 18, 2015

Cerita Hari ke-2-ku di Bawean

Hari ini adalah hari keduaku berada di pulau bawean, kecamatan tambak, desa paromaan dusun langaor. Kami, ber 10 orang dari berbagai fakultas di UGM, berada di penginapan Langaor. Kami memasak sahur jam 3 pagi dan kemudian adzhan shubuh jam 4.21 . Kemudian kami melanjutkan tidur. Kemudian aku bangun jam 5.15 pagi kemudian aku melanjutkan untuk jogging. Aku jogging sendiri keatas selama 30 menit kemudian saat ada plank menuju danau katsoba aku pun ingin mencoba kesana. Saat di perjalanan keatas, beberapa warga menyapaku, bertanya mau kemana. Kemudian aku menjawab mau ke danau. Karena aku sendirian, kemudian salah satu warga yaitu bu Arifah menyuruh anaknya lilis untuk menemaniku menuju danau. 
Danau Kastoba pagi

Danau Kastoba siang

Kemudian aku dan lilis berjalan menuju danau. Perjalanan menuju danau ditempuh selama 15 menit. Dalam perjalanan melewati jalan setapak bebatuan yang di kelilingi oleh hutan rimbun kemudian terdengar suara air gemericik dan dituntun oleh cahaya mentari pagi. Sesampainya di danau/telaga aku sungguh tertegun melihat keindahan warna kehijauan dari daun pepohonan yang terbias oleh air danau yang tenang. Cahaya matahari membantu menampakan dasar danau. Terlihat bebatuan yang berlumut yang ditinggali oleh keong, udang, kepiting serta ikan. Nampak dari kejauhan terdapat biawak yang sedang berenang dari dan menuju ke entah berantah. Udara yang sejuk dan asri tanpa ada polusi membuat nafas ini begitu segar dan jernih ketika menghirup dan mengeluarkan nafasnya. Kemudian juga disana ku merasa sangat tenang.

Setelah 10 menit berada di atas, akupun bersama lilis turun kembali. Sesampai di bawah akupun bencengkrama dengan ibu arifah berserta anaknya. Mereka sedang duduk di pondok depan rumahnya. Mereka sedang beristirahat sehabis membuat kerupuk. Setelah istirahat sebentar akupun berpamitan untuk kembali ke penginapan. Di perjalanan aku banyak di tanya oleh ibu-ibu yang sedang beres-beres ataupun membawa padi. Mereka bertanya aku dari mana dan dengan siapa. Kemudian akupun menjawab spontan bahwa aku dari danau bersama lilis, anaknya bu arifah. Setelah itu aku mampir ke salah satu tempat penginapan temanku di dusun candi. Setelah itu kembali ke penginapan kami di Langaor.

Di siang hari, berita ku berjalan sendiri ternyata sudah terdengar hingga desa paromaan dan juga ke kecamatan. Sungguh hebat bukan, tanpa ada alat komunikasi, media cetak ataupun apapun, berita tersebut sudah terdengar di dusun hingga ke dusun-dusun lain. Hal itu membuktikan keakraban masyarakat desa yang sangat tinggi dan sistem komunikasi yang masih terjalin antar warga. Sehingga tingkat kriminalitas di sini masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan jikalau ada yang mencuri, beritanya langsung tersebar dan dibantu dari seluruh warga desa hingga satu kecamatan dan bahkan pulau bawean sendiri.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana berita itu dapat tersebar? Ternyata berita itu tersebar melalui obrolan antar ibu-ibu saat sedang bersih bersih halaman,berkunjung ke tetangga, beristirahat setelah bekerja dan saat di pasar. Bukan hanya para ibu-ibu yang sedang tidak ada kerjaan yang menyebarkan berita, tetapi para bapak-bapak juga berperan dalam hal ini.

Hal ini juga dikarenakan masyarakat bawean masih sangat kurang imigran yang tinggal disini sehingga ikatan kekeluargaan antar masyarakat masih sangat tinggi. Kejadian ini tidak hanya terjadi di bawean tetapi juga di tiap desa-desa di seluruh Indonesia. 

Sampai disitu dulu ya ceritaku hari ini. Terus ya masa dari kemarin warganya kasih sesuatu ke kita seperti beras satu karung lebih, ikan asin, cabe dan makanan ringan (snack). Baik-baik bangeeet yaa, terharuuu :”)). Padahal kita tidak dikenal dan berkerabat dengan mereka.


Oh ya karena hari ini aku tidak ke kecamatan, maka hari ini aku tidak mendapatkan sinyal dan tidak dapat membuka chat di line, wa, path dan membuka gmail, facebook dan youtube. Yasudah nikmati sajalah hal ini untuk 2 bulan kedepan yaa!!!

My 10 top favourite of coffee shop

The coffee shop is one of my favorite places to visit for do my assignment, meet my friend, place for a meeting a project, wait for someone,...