Hari
ini adalah hari keduaku berada di pulau bawean, kecamatan tambak, desa paromaan
dusun langaor. Kami, ber 10 orang dari berbagai fakultas di UGM, berada di
penginapan Langaor. Kami memasak sahur jam 3 pagi dan kemudian adzhan shubuh
jam 4.21 . Kemudian kami melanjutkan tidur. Kemudian aku bangun jam 5.15 pagi
kemudian aku melanjutkan untuk jogging. Aku jogging sendiri keatas selama 30
menit kemudian saat ada plank menuju danau katsoba aku pun ingin mencoba
kesana. Saat di perjalanan keatas, beberapa warga menyapaku, bertanya mau
kemana. Kemudian aku menjawab mau ke danau. Karena aku sendirian, kemudian
salah satu warga yaitu bu Arifah menyuruh anaknya lilis untuk menemaniku menuju
danau.
 |
Danau Kastoba pagi |
 |
Danau Kastoba siang |
Kemudian aku dan lilis berjalan menuju danau. Perjalanan menuju danau
ditempuh selama 15 menit. Dalam perjalanan melewati jalan setapak bebatuan yang
di kelilingi oleh hutan rimbun kemudian terdengar suara air gemericik dan
dituntun oleh cahaya mentari pagi. Sesampainya di danau/telaga aku sungguh
tertegun melihat keindahan warna kehijauan dari daun pepohonan yang terbias
oleh air danau yang tenang. Cahaya matahari membantu menampakan dasar danau.
Terlihat bebatuan yang berlumut yang ditinggali oleh keong, udang, kepiting
serta ikan. Nampak dari kejauhan terdapat biawak yang sedang berenang dari dan
menuju ke entah berantah. Udara yang sejuk dan asri tanpa ada polusi membuat
nafas ini begitu segar dan jernih ketika menghirup dan mengeluarkan nafasnya.
Kemudian juga disana ku merasa sangat tenang.
Setelah
10 menit berada di atas, akupun bersama lilis turun kembali. Sesampai di bawah
akupun bencengkrama dengan ibu arifah berserta anaknya. Mereka sedang duduk di
pondok depan rumahnya. Mereka sedang beristirahat sehabis membuat kerupuk.
Setelah istirahat sebentar akupun berpamitan untuk kembali ke penginapan. Di
perjalanan aku banyak di tanya oleh ibu-ibu yang sedang beres-beres ataupun
membawa padi. Mereka bertanya aku dari mana dan dengan siapa. Kemudian akupun
menjawab spontan bahwa aku dari danau bersama lilis, anaknya bu arifah. Setelah
itu aku mampir ke salah satu tempat penginapan temanku di dusun candi. Setelah
itu kembali ke penginapan kami di Langaor.
Di
siang hari, berita ku berjalan sendiri ternyata sudah terdengar hingga desa
paromaan dan juga ke kecamatan. Sungguh hebat bukan, tanpa ada alat komunikasi,
media cetak ataupun apapun, berita tersebut sudah terdengar di dusun hingga ke
dusun-dusun lain. Hal itu membuktikan keakraban masyarakat desa yang sangat tinggi
dan sistem komunikasi yang masih terjalin antar warga. Sehingga tingkat
kriminalitas di sini masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan jikalau ada yang
mencuri, beritanya langsung tersebar dan dibantu dari seluruh warga desa hingga
satu kecamatan dan bahkan pulau bawean sendiri.
Pertanyaan
selanjutnya adalah bagaimana berita itu dapat tersebar? Ternyata berita itu
tersebar melalui obrolan antar ibu-ibu saat sedang bersih bersih
halaman,berkunjung ke tetangga, beristirahat setelah bekerja dan saat di pasar.
Bukan hanya para ibu-ibu yang sedang tidak ada kerjaan yang menyebarkan berita,
tetapi para bapak-bapak juga berperan dalam hal ini.
Hal
ini juga dikarenakan masyarakat bawean masih sangat kurang imigran yang tinggal
disini sehingga ikatan kekeluargaan antar masyarakat masih sangat tinggi.
Kejadian ini tidak hanya terjadi di bawean tetapi juga di tiap desa-desa di
seluruh Indonesia.
Sampai disitu dulu ya ceritaku hari ini. Terus
ya masa dari kemarin warganya kasih sesuatu ke kita seperti beras satu karung
lebih, ikan asin, cabe dan makanan ringan (snack). Baik-baik bangeeet yaa,
terharuuu :”)). Padahal kita tidak dikenal dan berkerabat dengan mereka.
Oh
ya karena hari ini aku tidak ke kecamatan, maka hari ini aku tidak mendapatkan
sinyal dan tidak dapat membuka chat di line, wa, path dan membuka gmail,
facebook dan youtube. Yasudah nikmati sajalah hal ini untuk 2 bulan kedepan
yaa!!!