Kata demi kata tak sempat diucapkan oleh lisan yang meragu
Hanya lantunan lagu yang mengisi kesunyian di kala itu
Satu persatu orang meninggalkan ruang
dan tinggalah kami berdua, duduk membisu
Tak tahu apa yang kita pikirkan di benak kita masing-masing
sehingga tak terasa waktu telah berlalu
Namaku dipanggil, aku pun meninggalkan ruang tersebut,
memberikan senyum hangat kepadanya tanda perpisahan
Diapun memberikan senyum balik, manis-hangat-dan menyejukan,
.
.
.
.
.
.
Andai waktu itu aku dapat memberanikan diri, bertanya lebih banyak tentang apapun yang ada di kepalaku,
Andai aku tidak sibuk dengan handphoneku,
Mungkin kita sekarang bisa berteman....
#Cerita Fiksi#
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
My 10 top favourite of coffee shop
The coffee shop is one of my favorite places to visit for do my assignment, meet my friend, place for a meeting a project, wait for someone,...
-
Baduy adalah salah satu suku adat yang berada di desa kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, Indonesia. Suku ini terdiri dari 63 desa...
-
Mau bercerita sedikit tentang surveyku kemaren,Kecamatan Prambanan, khususnya Desa Kebundalem Kidul. Di studio 3 kali ini, aku dan tem...
-
5th Jogja International Heritage Walk adalah lomba berjalan kaki yang sudah ke-5 diselenggarakan di Indonesia, Yogyakarta. Kegiatan ini ada...
No comments:
Post a Comment