Sebulan yang lalu di bulan oktober, kakakku berkesempatan menjadi pendamping anak-anak lapas Tangerang yang hendak keluar dari jeruji besi. Saat ditanyakan tentang bagaimana perasaan mereka bisa menghirup udara bebas, ada yang senang ada juga yang tetap ingin tinggal di lapas. Ditanyakan lebih lanjut alasannya kepada anak yang mau tetap tinggal. Katanya mereka takut tidak diterima dan ditolak di lingkungannya kembali karena pernah mendapatkan catatan kriminalitas. Tapi mayoritas mereka senang bisa bebas, kembali bersekolah dan bermain bersama kawan-kawannya.
![]() |
Anak-Anak Lapas Tangerang yang sedang berada di kelas persiapan untuk keluar dari lapas |
Kata kakakku, mereka itu sama seperti anak remaja lainnya. Yang membedakannya adalah lingkungan mereka. Mereka lahir di lingkungan yang keras, dimana tiap harinya mereka menontoni tindakan pencurian, penyiksaan bahkan pembunuhan. Hal tersebutlah yang membawa mereka ke penjara.
Ada beberapa quote yang mereka buat,
"Manusia ditakdirkan untuk melakukan kesalahan. Tapi manusia juga ditakdirkan untuk membenahi diri dari kesalahan. Sejauh langkah kaki menuju arah yang salah, pasti ada arah untuk kembali pulang" (ini sebagai mantra sakti penghilang stress selama di lapas)
“Janganlah
kau bermain dengan narkoba karena bias menyebabkan kau masuk penjara contoh
seperti aku (setan). Manusia bermain narkoba, pastinya di penjara. “
“Kau pikir engkau
hebat, yang memberi kenikmatan sementara. Tak kau dengarkan jerit tangis
penyesalan dari balik jeruji besi.”
Semoga ini dapat membuka mata kalian tentang mereka, anak-anak lapas..
No comments:
Post a Comment