KKP UGM 2014 : Smart city in Surabaya and Singapore

“A developed urban area that creates sustainable economic development and high quality of life by excelling in multiple key areas; economy, mobility, environment, people, living, and government. Excelling in these key areas can be done so through strong human capital, social capital, and/or ICT infrastructure.”

Pengembangan pada suatu wilayah dengan penyediaan infrastruktur dan prasarana menggunakan teknologi tinggi yang interaktif dan efisien akan menumbuhkan manusia-manusia yang potensial sehingga dapat menggerakan perekonomian kota. Dimana manusianya ini adalah penduduk kota dan kelembagaan daerah. Hal tersebut terjadi pada Kota Surabaya dan Negara Singapura.

Surabaya, terkenal akan kemudahan pelayanan public baik bagi masyarakat maupun pemerintah daerah yang dikategorikan dalam smart government. Bukan hanya itu saja, Surabaya sudah berkali-kali mendapatkan award karena ruang terbuka hijau yaitu taman yang ditiap sudut kota terdapat berbagai taman dengan tema tersendiri. Taman itu juga sudah hampir zero waste dimana sampah daun kering atau kotoran hewan diolah kembali menjadi pupuk kompos bagi tumbuhan di taman tersebut. Hal ini dikategorikan kedalam smart environment.

Kemudian Negara Singapura sudah termasuk dalam Negara smart dimana penggunaan ICT sudah digunakan dalam hal transportasi (membeli tiket MRT, Bus. ERP pada ruas-ruas yang padat kendaraan), Pemerintahan (HDB dalam pembelian rumah, terdapat beberapa camera cctv di beberapa tempat yang memiliki peraturan tinggi seperti di orchard road), Taman-taman kota di tiap sudut kota, kemudahan dalam berinvestasi dan transaksi. Perubahan Singapura tidak seperti membalikan telapak tangan tetapi memerlukan proses yang panjang. Salah satu orang yang berjasa dalam perubahan Singapura adalah Presiden pertama Singapura yaitu Lee kyuan yo. Dahulu di tahun 60’an, singapura adalah tempat yang sangat kotor dan bau, tidak teratur. Dahulu singapura adalah salah satu kota yang ada di Malaysia tapi lepas/dibuang karena singapura tidak memiliki potensi untuk berkembang. Karena hal tersebut, Lee Kyuan berjanji akan mengubah Singapura menjadi Negara yang. Sifatnya yang otoriter membawa Singapura menjadi negeri seperti sekarang ini.

Random post

Kita acapkali lupa menghargai wanginya bunga mawar, sampai saatnya mawar itu layu

Kita sering kali lupa menghargai indahnya mega putih berarak, sampai saatnya mega itu hilang tersapu angin

Kita cenderung lupa menghargai jernihnya air sendang, sampai saatnya air sendang itu tercemar limbah buangan pabrik

-Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc

Think positif

Actually, my mother always says some positif word/statement in the end of our conversation. I used to not really care about it but now i realize that word make me standup when my mental was falling down to the bottom of the see.

Akhir-akhir ini sedang membaca beberapa buku salah satunya bukunya chicken soup ttg "Think Positive". Berisi kisah-kisah inspiratif, sama seperti buku chicken soup yang lainnya. Ada salah satu cerita yang paling aku suka, judulnya "Datang sajalah" oleh Saralee Perel. Buku itu berisi tentang seseorang wanita yang lumpuh. Dia terjebak dalam pikiran masa lalunya dimana dahulu dia adalah seorang atlit yang dapat leluasa menggerakan seluruh anggota badannya. Karena hal itu membuanya tertahan dalam melanjutkan hidupnya. Suatu hari dia diberikan 2 kata ajaib oleh seorang kakek tua dimana dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik tanpa melihat masa lalunya lagi. Malah dia dapat menginspirasi orang lain yang memiliki nasip sama dengan dirinya yaitu mengalami kelumpuhan.

Dua kata itu adalah "Datang sajalah" .... "Menang tidaklah penting. Takut tidaklah penting. Satu-satunya yang penting adalah kita mencoba."

Karena kadang sebenernya kita mampu melakukannya tapi semua boundary ketidakmampuan yang kita buat sendiri di otak menjadi benteng penghalang. Time was running while we didn't do anything and then passed one opportunity. 

Tetaplah mencoba, ganbatte!!

#Indonesiandream

"Jangan beri seseorang ikan karena akan dimakannya hari ini. Ajarilah ia memancing, karena dengan keterampilannya akan dapat makan ikan selama hidupnya’’.

Itulah yang seharusnya kita lakukan pada negara ini. Pemberdayaan masyarakat seharusnya diterapkan dalam pembangunan di Indonesia. Berbasis pada community dimana masyarakat sebagai penggagas ide dan konsep pembangunan yang kemudian di dampingi oleh para stake holder, akademisi, perencana dalam merencanakan pembangunan pada daerah mereka. 

Anything is possible. Salah satu cerita pengalaman dari Bapak Imam Budidarmawan Prasodjo, Ph.D pada jumat pagi di Pasca Sarja UGM. Beliau menceritakan tentang sisi lain di saat konflik Ambon. Desa dengan mayoritas penduduknya beragama islam dan desa yang mayoritas beragama kristen bergotong royong membangun sekolah. Hal ini didasari karena ada tujuan yang sama dan saling menguntungkan,  walaupun ada kepentingan lainnya tapi mereka punya satu visi untuk mewujudkan pendidikan bagi anak-anak mereka. Beberapa bulan kemudian sekolah pun jadi!!

Sungguh hebat bukan? ditengah konflik seperti itu tetapi dua kelompok yang berbeda dapat saling bahu membahu untuk mewujudkan impian bersama. Karena kita tahu dengan gotong royong dapat merekatkan kembali persaudaraan yang dulu pernah terputus. 

Sehingga sesuai dengan pepatah diatas, jangan hanya memberikan hasil jadi dari pembangunan seperti jalan, rumah susun, pasar baru, atau apalah yang memang tidak mereka butuhkan. Kadang kita juga suka memberikan uang kepada pengemis di jalanan yang malah membodohi mereka. Memang itu cara yang singkat dan cepat tapi tidak akan merubah mereka.  

Apa yang harus kita lakukan? 

Mulalilah dengan meningkatkan sences of our society yang akan meningkatkan rasa turut prihatin dan membantu untuk mereka. Mulailah dengan mendengar kemudian gunakanlah ide-ide kreatif kita dalam menuntun masyarakat lokal dalam menyelesaikan masalah-masalah pembangunan pada masyarakat. #agenperubahan #indonesiandream!!