"Jangan beri seseorang ikan karena akan dimakannya hari ini. Ajarilah ia memancing, karena dengan keterampilannya akan dapat makan ikan selama hidupnya’’.
Itulah yang seharusnya kita lakukan pada negara ini. Pemberdayaan masyarakat seharusnya diterapkan dalam pembangunan di Indonesia. Berbasis pada community dimana masyarakat sebagai penggagas ide dan konsep pembangunan yang kemudian di dampingi oleh para stake holder, akademisi, perencana dalam merencanakan pembangunan pada daerah mereka.
Anything is possible. Salah satu cerita pengalaman dari Bapak Imam Budidarmawan Prasodjo, Ph.D pada jumat pagi di Pasca Sarja UGM. Beliau menceritakan tentang sisi lain di saat konflik Ambon. Desa dengan mayoritas penduduknya beragama islam dan desa yang mayoritas beragama kristen bergotong royong membangun sekolah. Hal ini didasari karena ada tujuan yang sama dan saling menguntungkan, walaupun ada kepentingan lainnya tapi mereka punya satu visi untuk mewujudkan pendidikan bagi anak-anak mereka. Beberapa bulan kemudian sekolah pun jadi!!
Sungguh hebat bukan? ditengah konflik seperti itu tetapi dua kelompok yang berbeda dapat saling bahu membahu untuk mewujudkan impian bersama. Karena kita tahu dengan gotong royong dapat merekatkan kembali persaudaraan yang dulu pernah terputus.
Sehingga sesuai dengan pepatah diatas, jangan hanya memberikan hasil jadi dari pembangunan seperti jalan, rumah susun, pasar baru, atau apalah yang memang tidak mereka butuhkan. Kadang kita juga suka memberikan uang kepada pengemis di jalanan yang malah membodohi mereka. Memang itu cara yang singkat dan cepat tapi tidak akan merubah mereka.
Apa yang harus kita lakukan?
Mulalilah dengan meningkatkan sences of our society yang akan meningkatkan rasa turut prihatin dan membantu untuk mereka. Mulailah dengan mendengar kemudian gunakanlah ide-ide kreatif kita dalam menuntun masyarakat lokal dalam menyelesaikan masalah-masalah pembangunan pada masyarakat. #agenperubahan #indonesiandream!!
No comments:
Post a Comment