Saat kamu berada di suatu daerah yang belum pernah kamu datangi dan tak ada satupun orang yang mengenalmu, stranger, itu bisa jadi sebutan untukmu oleh penduduk sekitar. Dan aku senang menjadi seperti itu saat pergi ke tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi.
Mengapa?
Seperti anak-anak, yang selalu penasaran dan tertarik dalam hal-hal baru, kemudian mereka akan terus bertanya akan ketidaktahuannya ke semua orang yang ditemuinya, kemudian orang-orang yang ditanyanya akan dengan mudah menjawab semua pertanyaannya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Pahamkan hubungannya dengan ilustrasi yang aku buat? kalo ga ngerti ya maaf hahahaa. Oh ya dan juga kita bisa ikut langsung dalam kegiatannya sehari-hari tanpa ada background tertentu yang kita bawa.
Tapi di beberapa daerah, menjadi stranger itu menakutkan, Kenapa? kita akan terus diamati oleh warga sekitar karena kita bukan orang di daerah tersebut dan mereka akan terus memperhatikan kita sampai kita pergi dan tidak kembali ke daerahnya. (belajar dari pengalaman, membuatku menjadi 'parno' untuk kembali ke daerah itu, beneraaan :".... karena tatapan dan tingkah yang dilakukan penduduk sekitar). Itu semua terjadi karena kita orang timur, budaya timur, sedangkan orang barat, mereka sangat menghargai keprivasian sehingga kebanyakan orangnya individu dan cuek, tapi saat kita bertanya atau ngobrol dengan mereka, mereka sangat ramah juga.
Jadi kayak gini lah ibaratnya, kita mesti bilang hai dulu baru mereka bakal ramah (nyalain tombol on dan keramahannya akan datang) sedangkan orang timur, mereka selalu ramah walau kita cuek banget dan ga peduli sama mereka.
Tapi ga semuanya orangnya kayak gini kok, asal tingkah, sikap, tutur kata dan pakaian kita bisa menyesuaikan dengan masyarakat sekitar, dijamin gabakal diplototin, kecuali kalo kamu keliatan biasa aja dan ga ngapa-ngapai tapi masih diliati, mungkin aja daerah itu adalah daerah mafia, kayak kawasan tugas studioku hahahaha.
Jika kamu ingin mendatangi daerah baru dengan tujuan untuk mengenal daerah tersebut seperti masyarakat aslinya, memiliki sahabat dari suku, bangsa yang berbeda, datanglah bersama teman atau mungkin saudara yang memiliki jiwa muda (HAHAHA) karena kalau sama keluarga, apalagi sama keluarga besar yang rempong, ribet, semuanya pengen ini pengen itu, tujuan awal kita akan terbakar begitu saja. Apalgi ikut tour sama kumpulan ibu-ibu, beuh super ribetnya nauzubillah!! Kalo yang tadi jiwa muda itu semangatnya kalo yang ini sok-sok jiwa muda itu gayanya, pas mau foto terutama, haduh mesti sabar. Dan kalo kita gasabar, ibu-ibu itu memiliki hadiah indah (makanan enak, apapun yang kamu suka deh didapatkan dengan gratis) sehingga kita akan menjadi sabar lagi yayayakaaan hahaaha.
Kalo belum pernah mesti coba ya di dalam atau luar negri, tergantung budget masing-masing juga ya, tenang semuanya tetep seru dan bakal membuka mata dan pikiran kalian, dijamin!!
Monday, March 4, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
My 10 top favourite of coffee shop
The coffee shop is one of my favorite places to visit for do my assignment, meet my friend, place for a meeting a project, wait for someone,...
-
Baduy adalah salah satu suku adat yang berada di desa kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, Indonesia. Suku ini terdiri dari 63 desa...
-
Mau bercerita sedikit tentang surveyku kemaren,Kecamatan Prambanan, khususnya Desa Kebundalem Kidul. Di studio 3 kali ini, aku dan tem...
-
5th Jogja International Heritage Walk adalah lomba berjalan kaki yang sudah ke-5 diselenggarakan di Indonesia, Yogyakarta. Kegiatan ini ada...
No comments:
Post a Comment