Tuesday, February 16, 2016

Berjuang akan identitas diri

Yogyakarta adalah kota yang terkenal akan budaya jawa yang masih masih di pertahankan di beberapa titik kawasannya. Warisan budaya yang tersisa di Kota Yogyakarta  mulai tergeser oleh bangunan modern hasil proses globalisasi. Mengapa kita penting untuk menjaga dan merawat banguan cagar budaya? Karena bangunan cagar bdaya memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut,

1. Jogja adalah salah satu dari beberapa kota yang ingin di canangkan sebagai Kota Pustaka oleh UNESCO sehingga keberadaan bangunan cagar budaya sangat penting untuk menguatkan image kota yang berbudaya. Dari 456 Cagar budaya yang tercatat, 20 % sudah dinyatakan hilang atau beralih fungsi bangunannya. Kemudian 30-50 % keberadaannya sudah tidak terawat. Sehigga jika hal ini diteruskan maka predikat kota pusaka akan sulit di gapai. Dan identitas Yogyakarta akan hilang bersamaan dengan lunturnya ingatan kita akan kota budaya Yogyakarta.
2. Kawasan Malioboro, merupakan kawasan strategis budaya yang harus dilestarikan keberadaannya. Sehingga bangunan cagar budaya penting untuk di jaga dan di rawat untuk menguatkan image kota tersebut.
3. Cagar budaya berfungsi sebagai kekayaan kultural yang mengandung nilai-nilai kultural peninggalan sejarah di masa lampau.
4. Bangunan Cagar Budaya sebagai pembangun kepribadian masyarakat Yogyakarta, pembentuk jati diri masyarakat di dalamnya dan benteng pertahanan dari arus modern globalisasi yang sedang happening masuk dengan mudah ke wilayah Kota Yogyakarta.


Jadi pelestarian akan kota lama dan kota tua serta cagar budaya di suatu kota sangatlah penting. Seperti yang kita liat di lapangan sekarang, menjamurnya mall besar, apartemen dan hotel di yogyakarta membuat kesan yang jauh akan etnis jawa, kesederhanaan dan konstruksi budaya keraton. Kesan itu hilang dirampas oleh kemodernitas. Apakah nilai modern selalu bertabrakan dengan nilai tradisional? Sebenernya tidak jikalau dikelola dengan benar dan mengrangi ego akan kepentingan pengembangan wilayah yang hanya dilihat dari satu sudut pandang ekonomi kapitalisme dan konsumtif. Bisa-bisa nanti baju-baju khas jogja gambarnya bukan tugu lagi tapi gambar hotel-hotel raksasa dan mall-mall besar itu. 

Untungnya masih banyak yang cinta sama Yogyakarta seperti para warga, institusional, komunitas-komunitas, budayawan, aparat negara dan pemerintah. Mereka mulai bergerak walau berawal hanya dari tulisan, seminar, tanya jawab, kegiatan, demo hingga berubah menjadi kebijakan dan peraturan di daerah-daerah Yogyakarta. Walau agak telat dan sudah ada kasus-kasus mengenai kebudayaan itu. Yang penting kita sudah mengerti dan mau berusaha memperbaiki diri.

Ada kalimat penutup untuk tulisanku ini,
"Ketidaktahuan bukan sebagai alasan untuk melegalkan proses perusakan pembongkaran benda maupun bangunan yang dikategorikan sebagai Cagar Budaya" - Unknown

Yuk mulai dari sekarang merawat dan menjaga budaya kita, cagar budaya kita sebelum dirampas oleh budaya modern. Beranilah untuk berjuang akan identitas kita sebelum dirampas oleh orang lain. Karena identitas yang unik itulah yang dapat menjadi daya tarik dan pembeda dari kota di negara-negara lain :")

No comments:

Post a Comment

My 10 top favourite of coffee shop

The coffee shop is one of my favorite places to visit for do my assignment, meet my friend, place for a meeting a project, wait for someone,...