Setiap harinya umur ini
bertambah,
Menuju pada usia yang dapat melihat realita
kehidupan kelam
Tuntutan sebuah kata “profesionalitas” yang mana di kekang untuk bergerak cepat dibatasi oleh waktu 1 hari atau 24
jam.
Dahulu kita diajarkan
untuk bermimpi
Menghayal mengenai masa
depan
Membuat goresan di kertas
entah itu berbentuk abstrak atau gambaran jelas
Yang mungkin tingkat
terwujudnya itu pada tingkat probabilitas minim
Dimasa-masa pergeseran dan
transisi umur, usia anak-anak menuju dunia dewasa
Semua berubah karena
sebuah pilihan
Pilihan antara tuntutan hidup dan
mengejar impian
Tidak ada yang pernah
mengajarkan ini semua tentang pelajaran hidup dan tulisan dalam Kitab Suci, buku dan catatan kisah hidup seseorang.
Hanya cerita-cerita dari orang yang lebih tua, entah itu sebuah kejujuran atau diselip suatu kenestapaan dan kesombongan dari para leluhur itu.
Kebenaran adalah harga
mahal pada masa transisi.
Ada orang yang bilang,
impian adalah sebuah harapan untuk tetap hidup dan bersemangat setiap harinya
Tapi bagaimana dengan
tuntutan? Dari keluarga atau pasangan hidup? Mengenai siapa kita dan bagaimana kemampuan kita?
Realita bermunculan di
masa transisi ini, membuka tabir cermin mengenai siapa kita sesungguhnya.
Menghapus canda tawa dan
angan-angan tinggi masa lalu.
Fokus membanting tulang untuk dapat bertahan hidup di bumi pertiwi
Kadang aku ingin mengeluh
dan marah tentang siapa diriku, tapi kepada siapa? Apakah orang itu akan peduli
denganku? Dan apakah ada manfaatnya untuk diriku dan diri orang lain itu?
Sabar nak. Orang bijak pun
berkata padaku di dalam keterpurukan yang haus akan kemewahan dan kenikmatan
duniawi.
Ketekunan dan keyakinan
akan prinsip dan pilihan hidup ditambahkan keikhlasan dan rasa syukur kepada
Sang Pencipta menjadi resep utama yang diajarkan agama. Hal ini adalah sebuah insan
penerang bagiku, dalam menjalani kehidupan ini...
Pintu harapan masa kecil
tertutup setelah terkuaknya dalam jendela era generasi xx
Tetapi, ada lentera harapan
baru yang diberikan diluar angan-anganku dahulu
Datang dari sudut yang
tidak diperkirakan
Dan dari seseorang yang
tidak dikenal
Hal itu terasa nikmat
karena entahlah tak pernah kupikirkan harapan itu hadir, sesuatu yang
kubutuhkan tanpa kuminta.
Entahlah mengapa hal itu
datang padahal tidak kuharapkan
Mungkin doa dari
orang-orang terkasihku mengenai keadaanku ini yang menghadirkan harapan itu
hadir saat ini
Satu kata yang dapat ku
katakan.
Terimakasih….
Pintu harapanku terbuka
lagi
Well ini hanyalah tulisan abstrak gajelas yang tersisip kenyataan....
Ada sedikit pesan dari sahabatku yang menurutku berhubungan dengan tulisan asal-asalanku diatas. Sahabatku ini seperti bidadari dan ibu, namanya sinta. Pesannya begini :
1. Apa yang menurut kita baik belum tentu menurut-Nya baik.
2. Terkadang harapan yang kita inginkan tetapi tidak terwujud menyisakan rasa kecewa yang berlebih yang mana harapan itu di luar dari aspek "lebih dekat dengan-Nya".
3. Terkadang kita lupa telah Allah selamatkan dari yang "menurut-Nya buruk" menuju yang baik. Dan malah kita bahkan belum sempat bersyukur mengenai hal tersebut.
4. Allah itu ternyata selalu ada di setiap apa yang kita butuhkan.
5. Kita akan selalu menjadi luar biasa, ikuti apa yang Allah kasih kepada kita....
Pesan ini ku dapat ditengah-tengah jam kerja. Sesaat bikin nangis sendiri karena pesan kecil ini, makasih ceuu.... Semoga kamu selalu dilindungi Allah yaaa ..... <3
No comments:
Post a Comment